Mataram,20/9/2014:
puluhan massa dari Front Perjuangan Rakyat kembali menggelar aksi di perempatan
lampu merah jalan majapahit malam
tadi, dalam aksinya sekelompok massa ini meneriakkan tentang penolakan segala
upaya curang un.tuk
pemenangan capres-cawapres fasis dalam rekapitulasi perhitungan suara hasil
pilpres 2014.
Padil,
juru bicara FPR NTB menyatakan “pemilu 2014 adalah
pemilu dengan potensi kecurangan sangat tinggi, dimana sampai dengan H-4 dari
hari rekapitulasi perhitungan suara saja salah satu pasangan capres-cawapres
masih berupaya untuk mengundurkan jadwal rekapitulasi perhitungan suara
tersebut, belum lagi dengan beberapa upaya curang lainnya seperti perubahan form
C-1 di beberapa daerah sesuai dengan yang banyak diberitakan belakangan ini,
oleh sebabnya kami menghimbau kepada segenap masyarakat untuk terus mengawal
proses rekapitulasi tersebut dari segenap tingkatan mulai dari desa, kecamatan,
kabupaten dan seterusnya”
Sebagaimana
di beritakan di beberapa media,
Anggota tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa, di Polonia Media Center, Cipinang Cempedak, Jakarta,
Sabtu (19/7/2014) yang di sampaikan
kepada para Wartawan, meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda rekapitulasi suara pemilu
presiden di tingkat nasional dengan alasan bahwa proses rekapitulasi di
daerah-daerah masih bermasalah. Tim Prabowo Hatta juga meminta agar KPU
mengambil langkah bijak untuk menunda, kecuali seluruh masalah rekapitulasi di
daerah sudah selesai.
Permintaan tim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk menunda rekapitulasi suara pemilihan presiden secara nasional telah mendapatkan respon dari berbagai kalangan termasuk dari pihak KPU sendiri.
Bahwa ajuan penundaan itu dinilai banyak kalangan bagian dari strategi hitam untuk menghalau potensi kemenangan lawan yang sejauh ini sudah unggul. Permintaan tersebut juga dianggap tidak mengedepankan kepentingan bangsa.
Permintaan tim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk menunda rekapitulasi suara pemilihan presiden secara nasional telah mendapatkan respon dari berbagai kalangan termasuk dari pihak KPU sendiri.
Bahwa ajuan penundaan itu dinilai banyak kalangan bagian dari strategi hitam untuk menghalau potensi kemenangan lawan yang sejauh ini sudah unggul. Permintaan tersebut juga dianggap tidak mengedepankan kepentingan bangsa.
Padil juga mengatakan, bahwa FPR NTB
mendukung penuh sikap tegas KPU yang menolak untuk melakukan
penundaan rekapitulasi suara nasional dan pengumuman hasil Pilpres 2014, sebagaimana
disampaikan oleh Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di kantor KPU pada Sabtu
19/7/2014, yang merespon desakan kubu Prabowo-Hatta agar melakukan penundaan
rekapitulasi dan pengumuman dengan waktu satu bulan dari pemungutan suara 9
Juli 2014.
“ KPU sudah
bersikap tepat dengan mengambil sikap
untuk tidak mengulur-ngulur waktu, KPU harus transparan, profesional dan
independen tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun. Jika pemilu
Pilpres ini tidak cepat selesai kami
menghawatirkan situasi nasional akan semakin tidak kondusif dan hanya akan
merugikan bagi rakyat”. Tegasnya
Thoni, salah satu
orator dari Serikat Tani Nusa Tenggara Barat juga mendesak Pemerintahan SBY ataupun TGB
sebagai pelaksananya di provinsi NTB untuk betul-betul memberikan jaminan
keamanan dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat, “situasi pemilu kali ini sudah
sangat merugikan bagi rakyat, banyak masalah kaum buruh, Petani, Pemuda dan
Mahasiswa yang sama sekali tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai
masalah perampasan tanah yang marak terjadi di NTB sampai dengan saat ini
justru belum terselesaikan dengan baik, begitu juga dengan persoalan semakin
meningkatnya angka pengangguran di NTB serta terus meroketnya biaya pendidikan
terutama biaya pendidikan tinggi yang semestinya harus terus menjadi perhatian
pemerintah agar hak kehidupan layak bagi rakyat berangsur-angsur dapat
terpenuhi justru terabaikan, karenanya kami berharap proses pemilihan presiden
saat ini agar segera selesai dan pemerintah segera dapat melayani rakyat”
tandasnya. (th)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar