Senin, 12 Maret 2012

Harga Gabah Petani Anjlok

 

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Masa panen padi yang masih berlangsung di wilayah Mojokerto, Jawa Timur, tak diikuti dengan membaiknya harga gabah petani. Malahan, harga gabah sekarang ini anjlok menjadi Rp 3.000 per kilogram, dari sebelumnya berkisar Rp 3.500-3.600 per kilogram.
Saat petani di wilayah Ngawi dan Madiun panen raya, para bakul di Mojokerto masih mau membeli gabah dengan harga Rp 3.500-Rp 3.600 per kilogram.
"Tapi sekarang ini bakul hanya mau membeli dengan harga Rp 3.000 per kilogram," kata M Toha (61), petani asal Desa Janti Langkung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Senin (12/3/2012).
Ia mengatakan, hasil panen padi saat ini cukup baik dibandingkan dengan tahun lalu yang banyak terserang wereng coklat. Hasil yang baik ini tidak dinikmati petani, karena harga gabah petani anjlok.
"Dengan harga berapapun pasti dijual, karena petani butuh uang untuk biaya tanam lagi, kata Toha.
Toha mengatakan, kepastian naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan menyulitkan petani, karena biaya tanam yang ditanggung petani pasti bertambah besar. "Bahan bakar minyak naik, pupuk naik, ongkos buruh naik, sewa traktor pasti naik, tapi harga gabah petani malah turun terus," katanya.
Dengan kondisi semuanya naik, kata Toha, petani hanya bisa pasrah. "Menjadi petani bertambah berat," ujarnya.
Pemantauan Kompas di Pasar Tanjung Anyar, Mojokerto, menunjukkan, sekarang ini harga beras cenderung turun, karena melimpahnya gabah petani.
"Semula harga eceran Rp 8.000-Rp 8.500 per kilogram, sekarang turun menjadi Rp 7.500 per kilogram, kata Dodik (35), pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Anyar, Mojokerto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar