oleh FESBUK BANTEN News pada 19 Oktober 2011 jam 1:26
Serang, FESBUK BANTEN News, (18/10) - Belum sempat melakukan orasi dalam aksi unjuk rasa di depan gerbang masuk PT.Indah Kiat Pulp and Paper, Kragilan, terjadi bentrok antara ratusan masyarakat kecamatan Carenang yang menamakan dirinya sebagai Forum Masyarakat Korban Limbah Sungai Ciujung (FMKLSC) dengan ratusan polisi yang mem-berikade gerbang pabrik.
Bentrok terjadi akibat adanya beberapa massa yang melempari gerbang pabrik dan pertahanan polisi dengan batu, kotoran dan tanah, akibatnya terdapat kaca ruang satpam yang pecah dan tulisan SINAR MAS yang hilang beberapa huruf karena di congkel. hal tersebut memancing polisi untuk mengeluarkan armadanya baik itu bantuan gas airmata atau motor yang dilengkapi dengan senjata pelengkap.
Dalam aksi unjukrasa terkait protes masyarakat Ciujung, khususnya Kecamatan Carenang terhadap pencemaran sungai Ciujung akibat limbah pabrik yang berasal dari PT.Indah Kiat, Massa menuntut PT Indah Kiat agar segera menutup lahan usahanya jika tidak juga mengatasi masalah yang dialami masyarakat akibat air sungai Ciujung yang tercemar akibat pembuangan limbah pabriknya.
Hal demikian diungkapkan oleh Asep, salah satu koordinator dan perwakilan dari 500 massa yang ikut dalam aksi tersebut. Menyikapi bentrok yang disebabkan massa yang anarkis, Asep meyakini bahwa hal tersebut berasal dari pihak yang sengaja ingin memprovokasi massa agar aksi hari ini tidak berjalan sesuai tujuan.
“saya menduga provokator tersebut berasal dari PT.Indah kiat, karena massa tersbeut tiba-tiba muncul dan langsung menyerang dari belakang padahal sebelumnya massa tertib.” Ujarnya.
Karena bentrok tersebut, sedikitnya ada 12 orang, diantaranya Andadi, Dayat, wawan, Anis, Usman, Komah, Saprudin,Rahman, Salikun, Heri, Subroto termasuk Abdul Ghofur selaku koordinator lapangan dan ketua forum yang diamankan polisi karena diduga memicu kericuhan dan 4 orang mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Asep beserta masyarakat lain mengaku sudah sangat kesal dengan ketidakpedulian PT. Indah Kiat dalam menanggapi tuntutan yang sudah dinyatakanya berulang kali, dan hingga kini belum juga ditanggapi.
“Sebenarnya kami tidak akan menuntut untuk menutup pabrik yang sudah berdiri sejak 20 tahun silam ini jika pihak pabrik mampu mensterilkan sungai Ciujung dari limbah PT.Indah Kiat, tapi karena “bandel” maka tuntutannya adalah menutup pabrik.” Tegasnya.
Asep pun menambahkan bahwa dirinya dan masyarakat lainnya meminta dua opsi penanganan masalah tersebut, yaitu dengan membuat lagon-lagon atau langsung membuang limbah tersebut ke laut, tetapi dua opsi tersebut belum juga mendapat kesepakatan dari pihak pabrik, oleh sebab itulah aksi dilakukan pada hari ini.
“Kalau seandainya aksi sekarang ini masih belum ada realisasinya, maka kami akan mengadakan aksi-aksi yang kedua, ketiga dan berikutnya dengan massa yang lebih banyak dari lima kecamatan, bukan hanya kecamatan Carenang saja.” Paparnya.
Selain itu, Karena koordinator lapangan sekaligus ketua FMKLSC telah diamankan oleh polisi, dan massa tidak dapat menerima hal tersebut, mereka mengancam akan GOLPUT pada Pemilukada yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober nanti, hal ini diungkapkan oleh Pendi, yang juga salah satu perwakilan dari aksi tersebut saat dikonfirmasi oleh wartawan. Ia menegaskan, warga Carenang sepakat akan GOLPUT bila tuntutan kami tetap diabaikan dan ketua forum tidak juga dibebaskan.
“Kalau ketua kami tidak dilepaskan, otomatis kami sebagai warga bantaran sungai Ciujung akan mengancam melakukan GOLPUT pada pemilukada nanti.” Ujarnya.
Pendi pun menungkapkan bahwa seharusnya aksi hari ini dihadiri oleh 4 orang Dewan Perwakilan Rakyat yang ada di Carenang, diantaranya adalah Ustadz Muhyi dari fraksi PKS, Mad Soleh dari fraksi HANURA, Um Setia jaya dari fraksi Golkar dan Sengiti dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB). “Keempat dewan tersebut sudah menandatangani persetujuan untuk mengikuti aksi hari ini, tapi katanya ada acara study banding jadi tidak bisa hadir.” Kata Pendi. (dunia sakha/LLJ)
http://tv.liputan6.com/main/read/6/1066404/0/pt-indah-kiat-mencemari-sungai-warga-marah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar