BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -- Upaya penggusuran Pasar Unit II, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Senin (20/2/2012), menuai kecaman. Persatuan Petani Moro-Moro Way Serdang (PPMWS) mengecam upaya pembongkaran Pasar Unit II yang dilakukan oleh Pemkab Tuba.
Humas PPMWS, Wayan, menegaskan bahwa pembongkaran pasar semakin menunjukan bahwa pemerintah daerah lebih peduli terhadap investasi dibanding nasib rakyatnya. Pedagang yang sudah berdagang puluhan tahun digusur karena alasan pembangunan pasar modern.
"Menurut kami lebih baik pasar tradisional namun pedagang kecil bisa sejahtera dibanding pasar modern tapi pedagang-pedagang kecil justru terpinggirkan," tutur Wayan yang bersimpati terhadap para pedagang. PPMWS mendesak penghentian pembongkaran Pasar Unit II Tuba.Upaya pembongkaran pasar juga mendapat perlawanan dari ratusan pedagang. Mereka bahkan memblokade jalan lintas timur Sumatera yang menjadi akses masuk ke pasar. Hingga Senin malam mereka masih berjaga di lokasi.
Situasi Tegang di Unit II Tuba
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -- Situasi di Pasar Unit II, Tulang Bawang, Lampung, hingga Senin (20/2/2012) malam masih tegang, bahkan mencekam, menyusul rencana penggusuran pasar tersebut. Ratusan pedagang Unit II Tuba yang tergabung di dalam Forum Pedagang Pasar Tradisional Unit II Tuba memblokade jalan lintas timur Sumatera yang melintas di pasar itu dengan membakar ban.
Menurut Endra Z, warga Unit II Tuba, para pedagang masih berjaga-jaga di depan Pasar. Mereka membentuk blokade untuk mencegah masuknya buldozer dan petugas penertiban. Massa menenteng senjata tajam dan batu untuk menghalau petugas yang hendak menggusur pasar ini.
"Tadi siang terjadi kericuhan di lokasi, yaitu ketika massa para pedagang dan massa yang mendukung pembongkaran Pasar Unit II," kata Endra.
Konflik dipicu keputusan Pemkab Tuba untuk membongkar Pasar Unit II dan menggantinya menjadi pasar modern. Namun, para pedagang memperkarakan pembongkaran ini karena dinilai mereka masih memiliki hak guna bangunan yang sah atas bangunan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar